Blog Siswa Indonesia

Komunitas blog siswa Indonesia, belajar menulis tanpa harus punya blog sendiri.

IGI Untuk Indonesia

Pengurus IGI bersama Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Efendi .

Sagusablog

Salah satu kanal Pelatihan yang dimiliki oleh IGI. Sagusablog melatih guru memiliki blog pendidikan sendiri.

Desa Bungaraya

Desa penghasil padi sekaligus lumbung padai bagi Kabupaten Siak Propinsi Riau.

Tampilkan postingan dengan label Materi Kelas 9. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Materi Kelas 9. Tampilkan semua postingan

Selasa, 15 September 2020

Bab 2 Perkembangbiakan pada Tumbuhan dan Hewan

 A. Perkembangbiakan tumbuhan Angiospermae

Ciri-ciri Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Sesuai dengan namanya, ciri utama dari tumbuhan biji tertutup adalah adanya struktur yang menutup/membungkus biji, yaitu daun buah atau daging buah. Pada Angiospermae, ovulumnya (bakal biji) dibungkus oleh ovarium (bakal buah). Ovulum tersebut nantinya berkembang menjadi biji dan ovarium berkembang menjadi buah. Buah sangat berperan dalam kesuksesan tumbuhan ini karena membantu penyebaran biji. Hewan dapat mengambil dan memakan buah, lalu membuang bijinya. Bisa juga biji termakan, lalu terbawa dalam jarak yang cukup jauh sebelum dikeluarkan bersama kotoran. Kotoran yang dikeluarkan bersama biji ini akan menjadi pupuk alami yang berperan dalam pertumbuhan tumbuhan baru.

Ciri-ciri utama Angiospermae lain adalah adanya bunga, yang merupakan struktur reproduksi seksual khas dari tumbuhan ini. Pada bungalah terletak bakal buah dan bakal biji. Bunga memiliki bagian-bagian sebagai berikut :

  • Mahkota bunga (en: corolla) yang terdiri dari daun-daun mahkota (en: petal).
  • Kelopak bunga (en: calyx) yang terdiri dari daun-daun kelopak (en: sepal).
  • Putik (en: carpel) yang terdiri dari kepala putik (en: stigma), tangkai putik (en: style), dan bakal buah (en: ovary).
  • Benang sari (en: stamen) yang terdiri dari kepala sari (en: anther) dan benang sari (en: filament)

Bunga yang memiliki keempat organ bunga di atas disebut sebagai bunga lengkap, sedangkan apabila tidak memiliki satu atau lebih organ disebut sebagai bunga tidak lengkap. Organ-organ bunga tersebut sebenarnya merupakan daun yang dimodifikasi (sporofil). Gametofit pada tumbuhan berbiji tertutup bukanlah bunganya, tetapi lebih tepatnya gametofit jantan terdapat di dalam kepala sari dan gametofit betina di dalam bakal biji. Sedangkan yang lain merupakan fase sporofit yang lebih dominan.

Ciri-ciri Angiospermae yang lain sama seperti tumbuhan biji (Spermatophyta) pada umumnya yang telah dijelaskan pada bab evolusi, yaitu:

  • Fase sporofit yang dominan dan reduksi pada gametofit.
  • Heterospora: megasporangium menghasilkan megaspora yang berkembang menjadi gametofit betina, dan mikrosporangium menghasilkan mikrospora yang berkembang menjadi gametofit jantan.
  • Tidak memerlukan sumber air eksternal untuk fertilisasi, karena serbuk sari disebarkan melalui udara atau dibawa oleh serangga.

Reproduksi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

Pada tumbuhan biji tertutup (tumbuhan bunga), perkembangbiakan memiliki dua tahap, yaitu penyerbukan dan pembuahan. Pembuahan pada tumbuhan berbiji tertutup ini unik karena merupakan pembuahan ganda. Disebut pembuahan ganda karena terdapat dua buah sperma: sperma 1 (inti generatif 1) membuahi sel telur; dan sperma 2 (inti generatif 2) membuahi inti kandung lembaga. Hasil dari pembuahan ini adalah zigot (2n) dari endosperma (3n). Tahap-tahap pembuahan ganda.

      Siklus hidup Angiospermae | Photo by LadyofHats (Mariana Ruiz Villarreal) is not licensed (Public Domain)

Pematangan gametofit betina (kantung embrio/kandung lembaga):

  1. Di dalam megasporangium di tiap-tiap ovulum, megasporosit membelah secara meiosis untuk menghasilkan empat buah megaspora. Hanya satu buah yang akan bertahan dan menjadi gametofit betina.
  2. Megaspora ini mengalami tiga kali pembelahan mitosis, menghasilkan tujuh sel dengan delapan inti yang haploid (sel tengah memiliki dua inti sel (diploid), disebut sebagai inti polar).
  3. Terbentuk susunan unik pada kandung lembaga. Pada ujung bawah, sel telur yang haploid diapit oleh dua sel haploid yang disebut sinergid. Tiga sel haploid pada ujung atas disebut dengan sel antipodal. Kemudian, inti polar yang diploid berada pada bagian tengah kandung lembaga.
  4. Pematangan gametofit jantan (serbuk sari)
  5. 1. Di dalam tiap-tiap mikrosporangium terdapat sel induk mikrospora (mikrosporosit) yang diploid. Tiap mikrosporosit membelah secara meiosis menjadi empat buah mikrospora yang haploid.
  6. 2. Mikrospora ini membelah secara mitosis dan sitokinesis untuk menghasilkan dua buah sel yang terpisah, sel generatif dan sel buluh (tube). Dua buah sel ini yang dibungkus dengan dinding spora merupakan serbuk sari yang belum matang.
  7. 3. Ketika gametofit jantan ini matang, inti generatif membelah secara mitosis, sehingga menghasilkan dua buah sel sperma. Kemudian, kepala sari matang dan mulai terbuka dan serbuk sari disebarkan.
  8. Penyerbukan dan pembuahan:

    1. 1. Saat serbuk sari jatuh pada kepala putik, serbuk sari lalu berkecambah dan terbentuklah buluh serbuk sari sebagai saluran dua buah sel sperma tersebut untuk membuahi gametofit betina.
    2. 2. Sel sperma 1 (inti generatif 1) membuahi sel telur, hasilnya zigot (2n).
    3. 3. Sel sperma 2 (inti generatif 2) membuahi inti polar kandung lembaga, hasilnya endosperma (3n).
    4. 4. Zigot berkembang menjadi embrio yang dibungkus endosperma (cadangan makanan) dan kulit biji.
    5. Klasifikasi Tumbuhan Biji Tertutup (Angiospermae)

      Tumbuhan biji tertutup memiliki spesies yang sangat banyak, sehingga dalam bagian ini hanya akan dijelaskan garis besarnya saja. Saat ini terdapat delapan kelompok dari Angiospermae yang masih hidup, yaitu:

      1. Amborella, semak/perdu kecil yang hanya ada di Kaledonia Baru.
      2. Nymphaeales, teratai (water lily).
      3. Austrobaileyales, tumbuhan adas/pekak (star anise).
      4. Chloranthales, beberapa tumbuhan aromatis dengan daun bergerigi.
      5. Magnoliids, bunga magnolia dan black pepper.
      6. Monocots, tumbuhan yang memiliki satu kotiledon seperti padi, jagung, kelapa, anggrek, dll.
      7. Ceratophyllum, beberapa tumbuhan akuatik yang sering digunakan untuk penghias akuarium.
      8. Eudicots, tumbuhan yang memiliki dua kotiledon sejati seperti kacang polong, buncis, mawar, bunga matahari, apel, dll.

      Kelompok Chloranthales dan Ceratophyllum jarang dibahas karena merupakan kelompok yang kecil. Amborella, Nymphaeales, dan Austrobaileyales sering dikelompokkan menjadi basal Angiosperma yang merupakan tumbuhan berbunga yang menyimpang dari garis keturunan sejak awal, dan mengarahkan evolusi pada sebagian besar tumbuhan berbiji tertutup saat ini.

      Sampai akhir tahun 1990-an sebagian besar ilmuwan sistematis membagi tumbuhan berbiji tertutup menjadi dua kelompok berdasarkan jumlah daun lembaga (kotiledon). Kelompok dengan biji yang memiliki satu daun lembaga (kotiledon) disebut monokotil, dan kelompok dengan biji yang memiliki dua daun lembaga (kotiledon) disebut dikotil. Kelompok ini pada beberapa buku merujuk pada kelas:

    6. Perbedaan monokotil dan dikotil | Photo by Flowerpower207 is licensed under CC-BY-SA-3.0
    7. - Kelas Monocotyledoneae, biji memiliki satu daun lembaga (kotiledon).
    8. - Kelas Dicotyledoneae, biji memiliki dua daun lembaga (kotiledon).
    9. Tetapi, perkembangan filogenetik modern ternyata menunjukkan bahwa dikotil adalah kelompok yang parafiletik (monokotil adalah kelompok yang monofiletik). Sebagian besar spesies yang dahulu mengisi kelompok dikotil saat ini dikategorisasi ulang ke dalam kelompok eudikotil (dikotil sejati) yang monofiletik, dan sisanya tersebar ke dalam basal angiosperma dan magnoliids. [1]

      FAQ: Bunga bangkai termasuk jenis tumbuhan apa?
      Nama spesies dari bunga bangkai yang populer adalah Rafflesia arnoldii. Sebenarnya terdapat beberapa genus tumbuhan yang sering disebut dengan “bunga bangkai” karena baunya yang menyengat, misalnya: AmorphophallusRafflesiaStapeliaSmilax atau Nemexia, dan Bulbophyllum. Tentu saja semua genus memiliki klasifikasi tersendiri, tetapi apabila bunga bangkai yang dimaksud adalah Rafflesia, maka tumbuhan bunga (Angiospermae) ini termasuk tumbuhan dikotil sejati (eudikotil). Tumbuhan dari family Rafflesiaceae ini termasuk tumbuhan parasit yang sangat bergantung pada inang untuk mendapatkan nutrisi.
  9. Sumber tulisan : tentorku.com



Senin, 24 Agustus 2020

SIKLUS MENSTRUASI

Menstruasi merupakan suatu keadaan keluarnya darah, cairan jaringan, lendir, dan sel-sel epitel yang menyusun dinding rahim.

Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui organ vitalnya.

Menstruasi ini biasanya terjadi satu bulan sekali. Peristiwa menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium, tidak dibuahi oleh sel sperma.

Pada umumnya satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek dan panjang.

Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus menstruasinya akan berlangsung sekitar 18 hari.

Sedangkan seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi panjang, siklus menstruasinya akan berlangsung selama kurang lebih 40 hari.

Siklus yang terjadi pada Dinding Rahim

Fase-fase Menstruasi

Siklus menstruasi dapat dibagi menjadi beberapa fase. Fase pertama adalah fase menstruasi, pada fase ini hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone) memicu berkembangya folikel dalam ovarium. Hormon FSH adalah hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pituitari atau hipofisis.

Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi.

Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang, tetapi hanya ada satu folikel yang dapat terus berkembang tiap bulannya.

Di awal perkembangannya, folikel menghasilkan hormon estrogen dan hormon progesteron. Hormon estrogen dan progesteron ini akan memicu dinding rahim untuk menebal. Pada saat ini dinding rahim sedang mengalami fase proliferasi.

Tujuan dari menebalnya dinding rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma.

Fungsi lain dari hormon estrogen adalah memicu kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormon FSH dan hormon LH (Leuteinizing Hormone).

Hormon LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormon LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.

Tingginya sisa metabolisme hormon LH (leuteinizing hormone) pada urine digunakan sebagai bahan uji atau tes untuk mengetahui kapan terjadi ovulasi.

Alat tes untuk mengetahui waktu ovulasi tersebut mengandung suatu jenis antibodi monoklonal yang dapat menimbulkan perubahan warna ketika bereaksi dengan zat sisa metabolisme hormon LH.

Fase ketiga adalah fase sekretori. Folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum.

Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan bergerak menuju ke  tuba fallopi.

Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi oleh sperma (tidak terjadi fertilisasi), maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormon estrogen dan hormon progesteron lagi.

Dengan demikian, pada fase ini jumlah hormon estrogen dan hormon progesteron pada perempuan rendah.

Rendahnya hormon estrogen dan hormon progesteron menyebabkan jaringan penyusun dinding rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.

Diambil dari : amongguru.com

Senin, 17 Agustus 2020

Bab I Reproduksi pada manusia Sub Spermatogenesis dan Oogenesis

Selamat pagi ananda, semoga selalu dalam keadaan sehat. 

Di padi ini kita akan berbicara tentang spermatogenesis dan oogenesis, setelah menyaksikan video di bawah ini ananda akan mendapatkan tugas. Tugas terdapat dalam video ya. Ananda kerjakan dan diserahkan di google classroom. jika mengalami kesulitan silakan ananda tanyakan di forum google classroom kita. Terimakasih.


Minggu, 09 Agustus 2020

Alat reproduksi wanita

 Saat dilahirkan seorang anak wanita telah mempunyai alat reproduksi yang lengkap, tetapi belum berfungsi sepenuhnya. Alat reproduksi ini akan berfungsi sepenuhnya saat seorang wanita telah memasuki masa pubertas. Alat reproduksi wanita juga terdiri dari alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin bagian luar terdiri dari lubang vagina, labia mayora, labia minora, mons pubis dan klitoris. Sedangkan pada alat kelamin bagian dalam terdapat ovarium, tuba falopii (oviduk), dan uterus (rahim).

Alat Reproduksi Wanita

Alat Reproduksi Wanita

Female Reproductive System

Female Reproductive System

1. Vulva

Vulva merupakan daerah yang menyelubungi vagina. Vulva terdiri atas mons pubis, labia, klitoris, daerah ujung luar vagina, dan saluran kemih. Mons pubis adalah gundukan jaringan lemak yang terdapat di bagian bawah perut. Daerah ini dapat dikenali dengan mudah karena tertutup oleh rambut pubis. Rambut ini akan tumbuh saat seorang gadis beranjak dewasa. Labia adalah lipatan berbentuk seperti bibir yang terletak di dasar mons pubis. Labia terdiri dari dua bibir, yaitu bibir luar dan bibir dalam. Bibir luar disebut labium mayora, merupakan bibir yang tebal dan besar. Sedangkan bibir dalam disebut labium minora, merupakan bibir tipis yang menjaga jalan masuk ke vagina. Klitoris terletak pada pertemuan antara ke dua labia minora dan dasar mons pubis. Ukurannya sangat kecil sebesar kacang polong, penuh  dengan sel saraf sensorik dan pembuluh darah. Alat ini sangat sensitif dan berperan besar dalam fungsi seksual.

2. Vagina

Vagina adalah saluran yang elastis, panjangnya sekitar 8-10 cm, dan berakhir pada rahim. Vagina dilalui darah pada saat menstruasi dan merupakan jalan lahir. Karena terbentuk dari otot, vagina bisa melebar dan menyempit. Kemampuan ini sangat hebat, terbukti pada saat melahirkan vagina bisa
melebar seukuran bayi yang melewatinya. Pada bagian ujung yang terbuka, vagina ditutupi oleh sebuah selaput tipis yang dikenal dengan istilah selaput dara. Bentuknya bisa berbeda-beda setiap wanita. Selaput ini akan robek
pada saat bersanggama, kecelakaan, masturbasi/onani yang terlalu dalam, olah raga dan sebagainya.

3. Serviks

Serviks disebut juga dengan mulut rahim. Serviks ada pada bagian terdepan dari rahim dan menonjol ke dalam vagina, sehingga berhubungan dengan bagian vagina. Serviks memproduksi cairan berlendir. Pada sekitar waktu ovulasi, mukus ini menjadi banyak, elastis, dan licin. Hal ini membantu spermatozoa untuk mencapai uterus. Saluran yang berdinding tebal ini akan menipis dan membuka saat proses persalinan dimulai.

4. Rahim

Rahim disebut juga uterus. Alat ini memiliki peranan yang besar dalam reproduksi wanita. Rahim berperan besar saat menstruasi hingga melahirkan. Bentuk rahim seperti buah pear, berongga, dan berotot. Sebelum hamil beratnya 30-50 gram dengan ukuran panjang 9 cm dan lebar 6 cm kurang lebih sebesar telur ayam kampung. Tetapi saat hamil mampu membesar dan beratnya mencapai 1000 gram. Rahim berfungsi sebagai tempat untuk perkembangan embrio menjadi janin. Dinding rahim memiliki banyak pembuluh darah sehingga dindingnya menebal ketika terjadi pertumbuhan janin. Rahim terdiri atas 3 lapisan, yaitu:

☯ Lapisan parametrium, merupakan lapisan paling luar dan yang berhubungan dengan rongga perut.
☯ Lapisan miometrium merupakan lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar pada proses persalinan (kontraksi).
☯ Lapisan endometrium merupakan lapisan dalam rahim tempat menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Lapisan ini terdiri atas lapisan kelenjar yang berisi pembuluh darah.

5. Ovarium

Ovarium menghasilkan ovum. Ovarium disebut juga dengan indung telur. Letak ovarium di sebelah kiri dan kanan rongga perut bagian bawah. Ovarium berhasil memproduksi sel telur jika wanita telah dewasa dan mengalami siklus menstruasi. Setelah sel telur masak, akan terjadi ovulasi yaitu pelepasan sel telur dari ovarium. Ovulasi terjadi setiap 28 hari. Sel telur
disebut juga dengan ovum.

6. Tuba fallopi

Tuba fallopi disebut juga dengan saluran telur. Saluran telur adalah sepasang saluran yang berada pada kanan dan kiri rahim sepanjang +10 cm. Saluran ini menghubungkan rahim dengan ovarium melalui fimbria. Ujung yang satu dari tuba fallopii akan bermuara di rahim sedangkan ujung yang lain merupakan ujung bebas dan terhubung ke dalam rongga abdomen. Ujung yang bebas berbentuk seperti umbai dan bergerak bebas. Ujung ini disebut fimbria dan berguna untuk menangkap sel telur saat dilepaskan oleh
ovarium. Dari fimbria, telur digerakkan oleh rambut-rambut halus yang terdapat di dalam saluran telur menuju ke dalam rahim.

Proses Oogenesis

Proses pembentukan ovum disebut oogenesis dan terjadi di ovarium. Pembentukan ovum diawali dengan pembelahan mitosis lapisan luar ovarium untuk membentuk oogonium yang diploid. Setiap oogonium dilapisi oleh sel folikel. Keseluruhan struktur ini disebut folikel primer. Ketika folikel tumbuh, oosit primer membelah secara meiosis I menghasilkan satu oosit sekunder dan badan kutub. Oosit sekunder kemudian berkembang menjadi ovum haploid yang siap untuk dibuahi oleh sperma.

Oogenesis

Oogenesis

C. Fertilisasi dan Perkembangan Embrio

Fertilisasi adalah proses pembuahan. Ovum matang dilepas ovarium dan ditangkap rumbai-rumbai pada corong tuba fallopi. Jika ada sperma masuk, maka ovum dibuahi sperma. Ovum yang sudah dibuahi membentuk zigot, kemudian zigot bergerak menuju rahim. Jika ovum tidak dibuahi sperma, jaringan dalam dinding rahim yang telah menebal dan banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh sehingga terjadi menstruasi.

Bersamaan dengan terjadinya pematangan ovum, sel-sel dinding rahim tumbuh menebal dan banyak pembuluh darah sehingga pada saat zigot datang dan menempel tidak terjadi gangguan. Pematangan ovum dan penebalan dinding rahim dipengaruhi hormon esterogen dan progesterone. Di rahim embrio berkembang selama 9 bulan untuk menjadi bayi.

Perkembangan embrio:
1. Usia 4 minggu, sudah tampak pertumbuhan mata dan telinga.

embrio usia 4 minggu

embrio usia 4 minggu

2. Usia 8 minggu, sudah terbentuk janin yang mirip dengan bayi, mulai tampak tangan, jari tangan, hidung, dan kaki.

embrio usia 8 minggu

embrio usia 8 minggu

3. Usia 10 minggu, panjang janin lebih kurang 6 cm dan sudah terlihat seperti bayi. Ukuran kepalanya lebih besar dari pada ukuran badan.
4. Usia 16 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm dan memilliki organ yang sudah lengkap.

embrio usia 16 minggu

embrio usia 16 minggu

5. Usia 40 minggu, janin sudah siap untuk dilahirkan. Selama dalam rahim, embrio mendapatkan nutrisi dari induknya melalui plasenta. Plasenta mempunyai fungsi sebagai berikut.
􀂉 Menyalurkan zat makanan dari induk ke embrio.
􀂉 Mengalirkan zat-zat sampah dari embrio ke dalam darah induknya.
􀂉 Melindungi janin dari berbagai zat racun atau kuman penyakit

Sumber Tulisan : https://unitedscience.wordpress.com/


Selasa, 04 Agustus 2020

Organ Reproduksi Pria

ORGAN REPRODUKSI LAKI-LAKI

Organ reproduksi manusia adalah organ yang digunakan dalam proses reproduksi pada manusia. Organ reproduksi ini berperan penting untuk menghasilkan keturunan, melalui pembuahan atau fertilisasi.
Baik pria maupun wanita, memiliki organ reproduksi yang berbeda sesuai dengan fungsinya masing-masing.
Organ  reproduksi manusia akan berkembang dan berfungsi dengan baik pada saat manusia mengalami masa pubertas, yaitu masa peralihan dari anak-anak menuju ke remaja.
Kematangan organ reproduksi laki-laki ditandai dengan diproduksinya sperma, sedangkan pada wanita ditandai dengan terbentuknya sel telur atau ovum.
Berikut ini adalah gambar organ reproduksi pada laki-laki.
Materi Organ Reproduksi Manusia Lengkap dengan Gambarnya
Keterangan :
1. Penis
Bagian luar organ reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urin) dan saluran sperma.
2. Skrotum
Bagian seperti kantung yang di dalamnya terdapat testis, berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.
3. Testis
Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum, berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormon testosteron.
4. Epididimis
Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan sekitar 4 cm, berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara.
5. Vas Deferens
Saluran panjang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididimis, berfungsi menghubungkan epididimis dan uretra.
6. Uretra
Saluran yang terdapat dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi, berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.
7. Kelenjar Vesikula Seminalis
Bagian yang berbentuk seperti kantung kecil berukuran kurang lebih 5 cm yang terletak di belakang kantung kemih, berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma.
8. Kelenjar Prostat
Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah kantung kemih, erfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.
9. Kelenjar Cowper
Bagian yang berbentuk seperti kacang yang terletak di bawah kelenjar prostat, berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.
Alat reproduksi atau alat kelamin laki-laki dapat dibedakan menjadi alat kelamin luar dan alat kelamin dalam.

A. Alat Kelamin Luar

Alat kelamin luar merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian luar tubuh dan dapat diamati secara langsung.

1. Penis

Bagi laki-laki, air kencing dikeluarkan melalui organ yang namanya penis. Penis berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan sebagai saluran sperma.
Penis terbentuk dari otot dan tidak mengandung tulang. Pada ujung penis terdapat struktur seperti lipatan kulit yang disebut kulup (prepuce). Kulup inilah yang dipotong saat seseorang dikhitan.

2. Skrotum

Pada bagian di dekat penis terdapat kantung yang terlihat seperti lipatan-lipatan kulit namanya skrotum.
Pada skrotum tersebut terdapat dua buah (sepasang) testis atau buah zakar yang berbentuk bulat telur.  Skrotum juga berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.

B. Alat Kelamin Dalam

Alat kelamin dalam merupakan alat kelamin yang terletak pada bagian dalam tubuh dan tidak dapat diamati secara langsung.
Alat kelamin dalam antara lain terdiri dari testis, saluran sperma, uretra, dan kelenjar reproduksi.

1. Testis

Testis merupakan organ reproduksi yang berbentuk bulat telur, berjumlah dua buah (1 pasang) dan terdapat dalam skrotum.
Pada remaja laki-laki usia 13 sampai dengan 14 tahun, testis mulai memproduksi sperma atau sel kelamin jantan dan hormon testosteron.
Sperma merupakan sel tunggal yang mempunyai ekor dan kepala yang merupakan sel kelamin bagi laki-laki.
Sedangkan, hormon testosteron adalah senyawa yang dapat merangsang perubahan fisik pada laki-laki. yaitu membesarnya jakun dan tumbuhnya rambut pada tempat-tempat tertentu misalnya kumis.
Pada masa inilah remaja laki-laki berada pada masa pubertas. Masa pubertas adalah masa ketika seorang anak mengalami pematangan fungsi seksual yang disertai perubahan fisik dan psikis.
Hormon testosteron memiliki banyak fungsi, antara lain: mengatur perkembangan dan fungsi alat kelamin laki-laki, mengatur perkembangan ciri-ciri kelamin sekunder, seperti tumbuhnya rambut pada daerah tertentu, meningkatnya aktivitas kelenjar minyak dan keringat dalam kulit sehingga pada saat puber muncul jerawat dan bau badan, suara yang lebih besar, otot yang lebih kuat, dan dada yang lebih bidang.

2. Saluran Sperma

Sperma yang dihasilkan di dalam testis akan keluar melalui epididimis. Epididimis merupakan saluran yang keluar dari testis.
Pada saluran ini sperma disimpan sementara waktu sampai berkembang sempurna, dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya, yaitu vas deferens.
Vas deferens merupakan saluran yang menghubungkan epididimis dan uretra serta berfungsi sebagai saluran sperma menuju uretra.

3. Uretra

Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi lakilaki yang terdapat di dalam penis. Uretra selain berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma juga berfungsi sebagai saluran keluarnya urine. Proses keluarnya sperma ini dikenal dengan istilah ejakulasi.

C. Kelenjar Reproduksi

Kelenjar reproduksi berfungsi untuk memproduksi getah atau cairan yang nantinya bercampur dengan sel sperma menjadi air mani atau semen. Kelenjar reproduksi pada laki-laki terdiri atas berikut ini.

1. Vesikula Seminalis

Vesikula seminalis merupakan struktur yang berbentuk seperti kantung kusut kecil (±5 cm) yang terletak di belakang (posterior) dari kantung kemih.
Kelenjar ini menghasilkan zat yang bersifat basa (alkali), fruktosa (gula monosakarida), hormon prostaglandin, dan protein pembekuan.

2. Kelenjar Prostat

Kelenjar prostat berfungsi menghasilkan cairan keputih-putihan, sedikit asam (pH 6,5) dan mengandung beberapa zat, yaitu: (1) asam sitrat yang digunakan untuk menghasilkan energi (ATP); (2) beberapan enzim, yaitu pepsinogen, lisozim, dan amilase; (3) seminal plasmin yang berfungsi sebagai antibiotik untuk membunuh bakteri dalam saluran reproduksi.
Pada laki-laki tertentu yang berumur sekitar 50 tahun, kelenjar prostat dapat mengalami pembesaran, dari ukuran sebesar buah kemiri menjadi seukuran buah jeruk lemon atau yang dikenal benign prostatic hyperplasia (BPH).
BPH merupakan kelainan yang menyebabkan saluran uretra menjadi kecil dan sulit untuk mengeluarkan urin. BPH berbeda dengan kanker prostat.
Pada umumnya kanker prostat berkembang di bagian luar dari kelenjar prostat sedangkan pada BPH yang berkembang adalah bagian dalam kelanjar prostat.

3. Kelenjar Cowper (Bulbouretra)

Kelenjar Cowper menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa yang berfungsi melindungi sperma dengan cara menetralkan urine yang memiliki pH asam yang tersisa dalam uretra serta melapisi uretra, sehingga mengurangi sperma yang rusak selama ejakulasi.
Sperma yang dihasilkan testis akan bercampur dengan getah-getah yang dihasilkan oleh kelenjar–kelenjar reproduksi sehingga terbentuk suatu suspensi (campuran antara zat cair dan zat padat) yang disebut semen (air mani).
Semen inilah yang dikeluarkan melalui uretra. Pada umumnya volume semen yang dikeluarkan sebesar 2,5 sampai 5 mililiter.
Tiap 1 mililiter terkandung 50 hingga 150 juta sel sperma. Jutaan sel sperma tersebut nantinya hanya satu sel sperma yang akan berhasil membuahi sel telur.

D. Spermatogenesis

Tanda bahwa sistem reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya air mani dari penis. Biasanya, air mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada umumnya terjadi saat berumur antara 10 sampai dengan 14 tahun.
Air mani merupakan campuran sel-sel sperma dengan getah-getah yang dikeluarkan oleh kelenjar reproduksi. Proses pembentukan sperma terjadi di dalam testis.  Proses pembentukan sperma disebut dengan spermatogenesis.
Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Kata “tubulus” berasal dari kata “tubula” yang artinya saluran, sedangkan kata “seminiferus” berasal dari kata “semen” yang artinya sperma.
Jadi tubulus seminiferus adalah saluran panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma.
Kumpulan tubulus inilah sebenarnya struktur yang membentuk testis. Proses pembentukan sperma pada saluran tersebut terjadi secara bertahap.
Diawali dari sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n). Selanjutnya, sel spermatogonium mengalami pembelahan secara mitosis maupun meiosis dan mengalami  diferensiasi atau perkembangan,  sehingga terbentuk sel sperma atau spermatozoa yang memiliki ekor. Sel sperma yang terbentuk tersebut bersifat haploid (n).
Potongan Melintang Tubulus Seminiferus
Sumber tulisan : https://www.amongguru.com/

Selasa, 28 Juli 2020

Bab I Reproduksi Manusia>> Peta Konsep

Materi IPA Kelas 9 SMP Kurikulum 2013 K13 Sistem Reproduksi Manusia
Materi Pokok
Materi pokok Sistem Reproduksi Manusia, terbagi ke dalam beberapa sub materi sebagai berikut.

  1. Organ Reproduksi Laki-laki
  2. Organ Reproduksi Perempuan
  3. Spermatogenesis
  4. Oogenesis
  5. Siklus Menstruasi
  6. Fertilisasi dan Kehamilan

Kompetensi Dasar 

Berikut ini adalah kompetensi dasar materi Sistem Reproduksi Manusia.
3.1. Menghubungkan sistem reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi.
4.1. Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya pencegahan gangguan pada organ reproduksi
Tujuan pada pembelajaran kali ini adalah siswa mampu memahami Peta Konsep Bab 1  reproduksi 
Untuk memahami peta konsep pada bab 1 silakan ananda buka video di bawah ini.

Setelah melihat video tersebut ananda menjawab pertanyaan berikut di sini  di sini



Senin, 20 Juli 2020

Pembelajaran IPA Bab I Reproduksi Pada Manusia

Sebelum memperhatikan pembelajaran hari ini, ananda sekalian melakukan presensi terlebih dahulu dengan cara ketik : (nama siswa) kelas ... contoh : Ayu Hustriana kelas IX.1 pada kolom komentar di bawah.
KD
3.1 Menghubungkan sistem Reproduksi pada manusia dan gangguan pada sistem reproduksi                      dengan penerapan pola hidup yang menunjang kesehatan reproduksi
4.1 Menyajikan hasil penelusuran informasi dari berbagai sumber terkait kesehatan dan upaya                  pencagahan gangguan pada organ reproduksi

Pertemuan pertama 

Tujuan
  1. Siswa dapat mendeskripsikan fase-fase pembelahan mitosis dan meiosis
  2. Siswa dapat menjelaskan ciri setiap fase pada pembelahan mitosis dan meiosis
  3. Siswa dapat menjelaskan sifat sel anakan hasil pembelahan mitosis dan meiosis
Para siswa semuanya marilah kita selalu panjatkan rasa syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta ala, Tuhan sang pencipta. Karena dengan rahmadNya kita telah diberi kesempatan untuk lahir ke dunia sehingga dapat melihat keindahan berbagai ciptaanNya. 

Pernahkah kalian berfikir bahwa kita dapat hidup seperti sekarang ini awalnya terdiri dari satu sel zygot saja?. Sel zygot tersebut selanjutnya mengalami pembelahan secara terus menerus, sehingga pada saat manusia telah dewasa, jumlah seluruh sel yang ada di dalam tubuhnya sekitar 200 triliun. Nah sekarang bapak bertanya, silakan jawab di kolom komentar ya! Coba kemukakan satu alasan mengapa sel mengalami pembelahan? 

A. Pembelahan Mitosis

Pada pembelahan mitosis ini kalian akan memahami fase-fase pembelahan mitosis, sifat atau karakter hasil anakan yang dihasilkan dari pembelahan mitosis serta tempat terjadinya pembelahan mitosis. 

Berikut bapak sisipkan gambar pembelahan mitosis .

Nah bagaimana? dari gambar di atas apakah kalian sudah bisa memahami pembelahan mitosis? 
Untuk lebih memahami perhatikan video tentang pembelahan mitosis di bawah ini . 




Bapak doakan semoga kalian paham setelah mendapatkan penjelasan dari Teteh Riska dalam Video tersebut.

B. Pembelahan Meiosis

atau pembelahan reduksi adalah pembelahan yang menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom setengah jumlah kromosom sel induk. pembelahan ini terbagi atas meiosis I dan meiosis II. Sekarang bapak tampilkan gambar mengenai pembelahan meiosis. Silakan diperhatikan, dibaca secara perlahan dan dipahami. 




Alhamdulillah kalian sudah mengikuti materi pertama IPA di kelas IX ini semoga ananda selalu bersemangat untuk pertemuan yang akan datang. 
Pada pertemuaan kita kali ini dapat disimpulkan sebagai berikut, 


Gambar dan tahap pembelahan sel from resky r.p


Kuis Hari Ini , Pembelahan Sel

Silakan dikerjakan


Kamis, 02 Juli 2020

Materi Kelas IX

Di sini Materi kelas IX

Bab 2: Sistem Reproduksi Manusia